Sebenarnya aku bingung mau berbuat apa, karena ga ada hal penting untuk dilakukan, jadi aku pilih untuk nulis blog ini. ^.^
hehe... Bingung apa males ya???
Akhir-akhir ini, aku merasa senang, sekaligus gugup.
Nah loh, kok bisa?
Ada hal yang membuatku bingah. Pengumuman yang ditunggu-tunggu akhirnya keluar juga. Aku diterima menjadi mahasiswa pascasarjana di UGM. Walaupun bagi orang lain, ini hal yang biasa, tapi bagiku ini cukup mendebarkan. Soalnya pada semester ini ada tes masuk untuk calon mahasiswa S2 UGM, padahal sebelumnya tidak diadakan ujian. Kalo materi untuk Potensi Akademik, aku sih pasti bisa... (hehehe...sombong dikit ah). Tapi kalo disuruh tes TOEFL, aku ketar-ketir. Lah, namanya TUPel (Plesetan TOEFL) aja baru denger beberapa bulan sebelum mendaftar. Lagian waktu SMA nilai inggrisku acak adut.Yah, begitulah, namun akhirnya aku diterima... Alhamdullilah.
Penantianku berujung manis, padahal sempat aku berpikir untuk bekerja di sebuah perusahaan, karena ga pede akan hasil ujian masuk pascasarjana itu. Bahkan, ada beberapa tempat yang akan menerimaku. Sempat ingin kuterima tawaran yang menggiurkan itu, tapi akhirnya aku berpikir kembali. Orang-orang yang dekat denganku mengingatkanku kembali akan jalanku... Alasan aku untuk mendaftar ke UGM. Salah satu langkah mendekati impianku.
Hal lain yang membuatku sempat dag dig dug adalah cerita mengenai suasana di kampus. Ada yang merasa tertekan, tidak nyaman, bahkan keluar. Duh.. bikin pikiran jadi ga tenang. ber.r.r.r.r.r....
Sampai saat ini, aku merasa bersyukur kepada Tuhan, dan atas semua dukungan dari orang-orang yang dekat denganku. Karena merekalah aku jadi ga kehilangan arah, ga mudah menyerah, dan terus nekat walau rumput tetangga sesaat tampak menggiurkan. Oh ya, satu hal lagi yang ingin kutegaskan. Banyak orang yang sukses menjalani tekanan yang sangat berat, namun mereka mampu bersinar terang di tengah himpitan. Aku pun pasti bisa. Kalo mereka bisa melakukan itu semua, kenapa aku tidak? Tak ada yan salah selama pantang meyerah.
Itulah ceritaku hari ini,
Shalom,
Petrus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar